18 August 2010

PASKIBRAKA (PASUKAN KIBAR BENDERA PUSAKA)

Dalam setiap peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan Replubik Indonesia pasti selalu identik dengan kata PASKIBRAKA yang merupakan singkatan dari PASUKAN KIBAR BENDERA PUSAKA. Paskibraka adalah sebuah Pasukan khusus yang dibentuk dari siswa-siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang melalui proses seleksi yang ketat dengan berbagai tahap dan aspek.

Untuk PASKIBRAKA sendiri, sama seperti jenjang pemerintahan, mempunyai tingkatan-tingkatan. Dimulai dai PASNAS (PASKIBRAKA NASIONAL), PASDA I (PASKIBRAKA DAERAH TK.1/PROVINSI), PASDA II (PASKIBRAKA DAERAH TK.II/KOTA-KABUPATEN). Selain 3 tingkatan tersebut, di beberapa daerah juga sering dibentuk PASKIBRAKA TK.Kecamatan. Dalam setiap sekolah juga mempunyai Petugas khusus kibar bendera yang disebut Paskibra sekolah.

Didalam tubuh PASKIBRAKA sendiri, selain tingkatan daerah atau jenjang daerah, terbagi juga dalam beberapa kesatuan. Setiap daerah memiliki formasi tersendiri dalam menentukan kesatuan dalam PASKIBRAnya. Kesatuan yang mutlak dan wajib dalam setiap daerah adalah kesatuan atau pasukan 17 dan Pasukan 8. Untuk pasukan 45 sendiri, berbeda-beda untuk setiap daerah dan jenjang. Pada PASKIBRAKA NASIONAL, untuk Pasukan 45 dibentuk dari Taruna-Taruna AKPOL, AKMIL, atau TNI. Dibeberapa daerah, terkadang Pasukan 45 ditidiakan atau hanya terdiri dari Pasukan 17 dan 8. Sedangkan di daerah tempat saya tinggal, Pasukan 45 tersebut dibentuk dari beberapa anggota PRAMUKA yang merupakan satu-satunya di seluruh Indonesia yang membentuk formasi seperti itu.

Beruntung, saya berkesempatan menjadi Keluarga Besar PASKIBRAKA INDONESIA. Tepat tanggal 15 Agustus 2007, saya dan 24 orang rekan-rekan saya yang tergabung dalam Pasukan 17 dan 8 resmi dikukuhkan menjadi Anggota PASKBIRAKA DAERAH KODYA SIBOLGA. 25 siswa terpilih yang tergabung dalam Pasukan 17 dan 8 serta 45 siswa yang tergabung dalam Pasukan 45 menjalankan tugas dengan sangat baik tanpa satu kesalahan fatal untuk mengibarkan Sang Saka Merah Putih pada tanggal 17 Agustus 2007, 3 tahun silam. Beban berat sekaligus kebanggan tersendiri bagi saya untuk menjadi salah satu anggota PASKBIRAKA. 3 tahun sudah berlalu kenangan itu. Dan pada hari ini, 17 Agutus 2010, saya menyaksikan para Junior saya melakukan tugas sama seperti yang saya dan rekan-rekan lainnya lakukan 3 tahun silam. Sedikit rasa kecewa tumbuh dalam benak saya melihat penyelesaian tugas junior-junior saya. Memang tidak terlalu fatal kesalahan yang dibuat, tetapi bila dilihat dari porsi latihan selama ini, tidak seharunya kesalahan itu muncul. Ya sudahlah, setiap peristiwa mungkin pasti ada hikmahnya dan menjadi kenangan tersendiri bagi yang mengalaminya.

Saya bangga menjadi anak Indonesia dan menjadi bagian Pasukan yang membanggakan seperti PASKIBRA. Rasa bangga itu selalu saya tanamkan kepada adik-adik saya agar mereka selalu bangga menjadi Putra-Putri Indonesia. Bagaimana dengan anda?

Merdeka!!

16 August 2010

Dirgahayu Republik Indonesia ke 65

Dirgahayu Republik Indonesia ke 65

17 Agutus 1945, 65 tahun silam kebebasan Negara tercinta kita ini diawali dengan dikumandangkannya Proklamasi oleh Presiden RI pertama, Ir. Soekarno dan diikuti dengan pekikan seluruh Penduduk Indonesia menyorakkan kata “merdeka”. 65 tahun juga kita sudah menjalani Kemerdekaan yang telah kita dapatkan dari para jasa pahlawan-pahlawan yang rela berkorban demi Negara tercinta ini. Banyak suka-duka yang telah dihadapi oleh Negara ini dalma proses pendewasan dari sebuah Negara yang baru lahir hingga menjadi sebuah Negara yang dikenal oleh Dunia.

Yang menjadi pertanyaan saat ini adalah, “Apakah kita sudah betul-betul “MERDEKA”?” jawabnya sudah pasti “BELUM”. Pasti anda bertanya “mengapa begitu?”. Kita memang sudah merdeka dari penjajahan Belanda dan Jepang. Tapi, kita masih dijajah oleh warga kita sendiri. Di Negara ini yang merdeka adalah mereka yang punya kekuasaan, kekayaan, jabatan, relasi, dan lain sebagainya yang terkait dengan hal tersebut. Mereka yang mempunyai semua yang telah disebut itu adalah mereka yang disebut KORUPTOR. KKN di negera ini belum bisa di diberantas secara tuntas. Tikus-tikus berdasi, perampok berdasi itu semua secara diam-diam telah menghancurkan Negara ini. Beberapa pihak yang masih tergolong bersih berusaha untuk memberantas para tikus-tikus gedung itu. Tapi, tidak sedikit juga usaha menghalang-halangi mereka untuk berniat baik untuk Negara ini. Saya tidak perlu untuk member contoh-contoh kasusnya, karena anda sendiri sudah barang tentu tau beberapa kasus yang seperti itu karena begitu banyaknya kasus seperti itu dan begitu maraknya di beritakan di media-media massa.

Entah kapan Indonesia tercinta ini terbebas dari semua itu, tahun demi tahun kemerdekaan kita lewati dan Negara ini pun semakin tua tetapi, masalah dalam Negara ini belum terselasaikan. Kita Cuma bisa berharap agar para pejabat-pejabat kotor itu sadar dan lebih memperhatikan rakyat kecil.

DIRGAHAYU KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KE 65